gunung,
Daki Yuk, Antara Pegat dan Srengat
Assalamu’alaikum Wr. Wb para
ndetraveler, kita ketemu lagi ya dalam blog ini dan jangan bosen-bosen buat
ngeliat dua gadis desa ini kelayapan alias keluyuran. Minggu siang yang membara
28 februari 2015 aku dan gadis desa iis berkunjung ke sebuah gunung. Jangan dikira
gunung ini beribu meter, tenang saja kita belum sekuat itu buat mendaki gunung
yang tinggi-tinggi meski kepengen.
Gak tanggung-tanggung jam 11.00 siang kita menuju daerah ponggok lebih
tepatnya desa kawedusan untuk mendaki gunung pegat. Emang kurang kerjaan banget
kita berdua,di siang bolong malah mendaki gunung tapi apa boleh buat
kalau jiwa kepo dan traveling menjadi satu ya gini jadinya , dolan terus yang
dipikir. Gunung ini terdapat didaerah barat kota blitar lebih tepatnya daerah
kawedusan ponggok, arahannya sih dari
tugu rantai pilih jalur kanan terus ngikutin jalannya sampai ketemu
perempatan polwan belok kanan hingga ketemu
mts lurus dikit ketemu perempatan kemudian belok kiri nah dari situ
jalur pendakian dimulai. Kalau mau naik transportasi umum pilih naik bus patas
warna biru jurusan Pare Kediri, bis tersebut adalah bis satu-satunya yang
berhenti paling deket dengan rute gunung pegat
Sebelum ke jalur pendakian kita mampir dulu ke tempat salah satu temen kami bernama chusnul alias
chus-chus karena rumahnya deket bingit
dengan gunung yang tingginya gak sampai
200 meter ini. Setelah diomeli si tuan rumah mbak kus2 yang punya 6 kucing dirumahnya karena janjian pagi tapi
kite berdua malah datang di siang bolong (heheh peace cus) yang membuat cewek
berkulit putih ini jadi agak ragu untuk daki tapi karena dukungan paksaan dan
pasang muka sedih akhirnya kita tetep jadi mendaki gunung pegat. Ditengah jalan tanpa terduga kita bertemu
dengan mas candra yang rumahnya tepat dikaki gunung pegat jadi ajak deh dia sekalian buat guide kita.
Kalau mau daki gunung pegat sebenarnya gak butuh pemandu tapi kalau mau
daki gunung pegat hingga srengat lebih baik pakailah pemandu karena nanti
bingung arahnya kemana. Ini kesekian
kali kami mendaki gunung pegat namun hari ini kami bukan hanya mendaki gunung
pegat saja habisnya gak seru juga kalau ke tempat yang samakan so kita mutusin
untuk mendaki gunung pegat hingga gunung srengat. Well kita jelasin dulu ya
mengenai gunung ini, jadi gunung pegat ini adalah salah satu dari beberapa
gunung yang membujur kearah barat dari daerah ponggok hingga srengat . rute pendakian yang kita ambil juga bukan yang
biasa tapi yang luar biasa unyu karena kalau pakai jalur biasa untuk daki
gunung pegat gak bisa dapat view bagus jadilah kami melewati rute pendakian
yang sangat menggugah selera keringat karena panas banget , jam 11.30 mbak bro
matahari hampir setengah kepala.
Lamanya pendaki kayaknya sekitar 45 menit namun
dipertengahan jalan kami menemukan
pemandangan yang sulit kalau gak mampir jadi foto-foto dulu disitu. kalau kita
udah sampai di puncak gunungnya kalian bakalan ketemu dengan pendopo dan
petilasan candi. Ada beberapa yoni yang masih terlihat jelas bentuknya, kami
sendiri gak tahu berapa lama candi itu
ada disitu cuman yang pasti keyen-keyen
bapak-bapak jaman dulu ye karena bisa ngangkat batu segede itu keatas gunung.
Istirahat sebentar langkah kami berlanjut menuju gunung srengat yang letaknya paling ujung dari rangkaian
gunung ini. Banyak nyamuk yang ganggu plak sana plak sini tambah si Iis gemar
banget neplokin nyamuknya. Disetiap pemberhentian kami disuguhi pemandangan
yang luar biasa unyu banget ,
geleng-geleng deh liatnya. kota blitar tersenyum riang dari ketinggian, Subhanallah sungguh indahnya alam
bumi kami.
Ada beberapa foto yang kami pos merupakan pemandangan saat perjalanan menuju gunung srengat dan kebanyakan foto diatas batu besar. Memang
disana banyak batu besar yang didepannya berupa hamparan pemandangan
pemukiman penduduk, sawah dan gunung yang berdekatan dengan gunung Srengat dan Pegat.
Rute pendakian juga banyak ditutupi suket alias rerumputan yang
gemuk-gemuk kalau kalian punya ternak pasti kenyang disini deh. Kita juga
melewati area pekuburan penduduk kayaknya masih dipakai sampai sekarang cuman
agak serem juga kalau tengah jalan ketemu begituan. Jangan lupa bawa air minum yang banyak juga
makanan ringan dan jangan buang sembarangan ya, cintailah lingkungan mu
sendiri. Well segitu dulu dah lengkapnya tentang wisata ini lebih baik kalian
kesini aja nanti kalau ada waktu mungkin kita bisa jadi guide nya, salam gadis
desa IIS & DWI.
Wasslamu’alaikum Wr.Wb
0 comments: