nature,

Lost in Pasur

7:24 AM ndeso-traveller 2 Comments



Assalamu alaikum Wr.Wb,
Selamat siang semua!! maaf  lama gak  nongol diblog maklum lagi sibuk . jangan Tanya lagi sibuk apa karena kita lagi banyak kerjaan  baik yang kantor atau yang dihidden hahaha. Sebenarnya ini trip bulan  oktober lalu yang terganjal banyak agenda jadi gak sempet ditulis,mian (maaf) . kali ini kita akan bahas sebuah pantai yang diselimuti pasir hitam terhampar di selatan blitar yang bernama Pantai Pasur.  Aku dan si gadis desa juga gak sendiri karena kita berdua bawa the ganks yang lama gak ketemu yakni trio selfie sisca,risa and yeni ditambah satu anak yang lama banget udah kagak keliatan batang hidungnya karena hijrah ke kalinmantan si nurchalim atau lim-lim.


Jadi trip ini hanya berisi 6 cewek cantik yang semuanya berhijab eh ada satu ding yang gak berhijab dan kita doakan aja dia nyusul pakai jilbab, Allahuma Amin Ya Rabb. Naik motor di hari minggu ceria sungguh menyenangkan hati karena rute awal kita berkunjung dahulu ke air terjun goa luweng. Kenapa kesini ? karena takutnya kalau ke Pasur bakalan gagal karena buta rute and info sangat sedikit sekali.  Awalnya kami juga bingung and muter-muter waktu ke pantai pasur namun setelah sholat dhuhur  sembari curhat dulu sama Allah akhirnya dapet deh rute yang benar. Jalannya sebagian aspal sih tapi lubang sana sini dan ada yang gak beraspal dan kanan kiri banyak ilalang kering imbas kekeringan yang tak kian berakhir.


Pantai pasur sendiri letaknya di ujung barat Kecamatan Bakung, tepatnya di Desa Bululawang. Sesampainya di pantai pasur udah kayak anak ilang saking takjubnya ngeliat deburan ombak yang menghantam bibir pantai. Masya allah indah cin ditemani dua pohon cemara dan gubuk sederhana menghadap birunya laut membawa kepenatan yang ada dihati sirna seketika. Maha suci Allah yang menciptakan seisi bumi yang indah ini. Ah pantai ini juga dijadikan tempat pertambangan karena pasirnya mengandung besi yang dilakukan hingga tahun 2031.



Cepret sana cepret sini apalagi ditemani tongsis yang bikin foto tambah eksis terlebih aku dan gadis desa kan gak punya tongsis ya jadi kayak orang desa gitu bentar-bentar selfie. Trio selfie aja kalah saingan sama kita berdua.  Kalau pantainya sih ya kayak serang tapi yang bedain itu laguna nya kawan yang bikin jatuh hati pada pandangan pertama. Jadi kalau kalian berdiri didepan gubuk menghadap pantai belok kananlah maka kalian akan menemukan laguna yang dangkal mengarah ke pantai pasur. Keren bingit ditambah airnya yang jernih dan ikan kecil yang bermain di sekitar laguna.



Temen-temenku aja pada ngiri waktu kita foto di laguna itu dan banyak yang nanya foto dimana padahal yo deket situ. Kalau kesini bawalah makanan sendiri karena gak ada yang jualan dideket situ dan ingat buang sampah pada tempatnya kalau gak ada ya kalian bawa pulang ntar dibuang ditempat sampah. Kita semua kan pinter harusnya pada tahu dunk mana tempat sampah mana yang bukan terlebih tempat wisata kayak pasur. Nah sekian dulu deh cerita tentang ngilang di pasur dan rencana depan saya mau nulis cara bikin e-paspor doakan gak nabrak ma kerjaan lagi , salam hangat dari dua gadis desa.

Wassalamu alaikum Wr.Wb

2 komentar:

  1. What the **** adek dan bebebku itu foto terakhir diganti atuhhhh :'(
    Kenapa juga gue yang harus nongol hukssss..
    mana sepenuh hati dan tenaga lagi narik tu motor :v

    But at least we have a wonderful memory there..
    We're fallin' love with Pasur :*

    BalasHapus