gunung,

Daki Yuk, Antara Pegat dan Srengat

6:47 PM ndeso-traveller 0 Comments


Assalamu’alaikum Wr. Wb  para ndetraveler, kita ketemu lagi ya dalam blog ini dan jangan bosen-bosen buat ngeliat dua gadis desa ini kelayapan alias keluyuran. Minggu siang yang membara 28 februari 2015 aku dan gadis desa iis berkunjung ke sebuah gunung. Jangan dikira gunung ini beribu meter, tenang saja kita belum sekuat itu buat mendaki gunung yang tinggi-tinggi meski kepengen.



Gak tanggung-tanggung jam 11.00 siang kita menuju daerah ponggok lebih tepatnya desa kawedusan untuk mendaki gunung pegat. Emang kurang kerjaan banget kita berdua,di  siang bolong  malah mendaki gunung tapi apa boleh buat kalau jiwa kepo dan traveling menjadi satu ya gini jadinya , dolan terus yang dipikir. Gunung ini terdapat didaerah barat kota blitar lebih tepatnya daerah kawedusan ponggok, arahannya sih dari  tugu rantai pilih jalur kanan terus ngikutin jalannya sampai ketemu perempatan polwan belok kanan hingga ketemu  mts lurus dikit ketemu perempatan kemudian belok kiri nah dari situ jalur pendakian dimulai. Kalau mau naik transportasi umum pilih naik bus patas warna biru jurusan Pare Kediri, bis tersebut adalah bis satu-satunya yang berhenti paling deket dengan rute gunung pegat

Sebelum ke jalur pendakian kita mampir dulu ke tempat  salah satu temen kami bernama chusnul alias chus-chus  karena rumahnya deket bingit dengan gunung  yang tingginya gak sampai 200 meter ini. Setelah diomeli si tuan rumah mbak kus2 yang punya  6 kucing dirumahnya karena janjian pagi tapi kite berdua malah datang di siang bolong (heheh peace cus) yang membuat cewek berkulit putih ini jadi agak ragu untuk daki tapi karena dukungan paksaan dan pasang muka sedih akhirnya kita tetep jadi mendaki gunung pegat.  Ditengah jalan tanpa terduga kita bertemu dengan mas candra yang rumahnya tepat dikaki gunung pegat jadi  ajak deh dia sekalian buat  guide kita.

Kalau mau daki gunung pegat sebenarnya gak butuh pemandu tapi kalau mau daki gunung pegat hingga srengat lebih baik pakailah pemandu karena nanti bingung  arahnya kemana. Ini kesekian kali kami mendaki gunung pegat namun hari ini kami bukan hanya mendaki gunung pegat saja habisnya gak seru juga kalau ke tempat yang samakan so kita mutusin untuk mendaki gunung pegat hingga gunung srengat. Well kita jelasin dulu ya mengenai gunung ini, jadi gunung pegat ini adalah salah satu dari beberapa gunung yang membujur kearah barat dari daerah ponggok hingga srengat .  rute pendakian yang kita ambil juga bukan yang biasa tapi yang luar biasa unyu karena kalau pakai jalur biasa untuk daki gunung pegat gak bisa dapat view bagus jadilah kami melewati rute pendakian yang sangat menggugah selera keringat karena panas banget , jam 11.30 mbak bro matahari hampir setengah kepala.

 Lamanya  pendaki kayaknya sekitar 45 menit namun dipertengahan  jalan kami menemukan pemandangan yang sulit kalau gak mampir jadi foto-foto dulu disitu. kalau kita udah sampai di puncak gunungnya kalian bakalan ketemu dengan pendopo dan petilasan candi. Ada beberapa yoni yang masih terlihat jelas bentuknya, kami sendiri gak tahu berapa lama candi  itu ada disitu cuman yang pasti  keyen-keyen bapak-bapak jaman dulu ye karena bisa ngangkat batu segede itu keatas gunung.


Istirahat sebentar langkah kami berlanjut menuju gunung  srengat yang letaknya paling ujung dari rangkaian gunung ini. Banyak nyamuk yang ganggu plak sana plak sini tambah si Iis gemar banget neplokin nyamuknya. Disetiap pemberhentian kami disuguhi pemandangan yang luar biasa  unyu banget , geleng-geleng deh liatnya. kota blitar tersenyum riang dari  ketinggian, Subhanallah sungguh indahnya alam bumi kami. 


Ada beberapa foto yang kami pos merupakan pemandangan  saat perjalanan menuju gunung srengat  dan kebanyakan foto diatas batu besar. Memang disana banyak  batu besar  yang didepannya berupa hamparan pemandangan pemukiman penduduk, sawah dan gunung yang berdekatan dengan gunung Srengat  dan Pegat.



Rute pendakian juga banyak ditutupi suket alias rerumputan yang gemuk-gemuk kalau kalian punya ternak pasti kenyang disini deh. Kita juga melewati area pekuburan penduduk kayaknya masih dipakai sampai sekarang cuman agak serem juga kalau tengah jalan ketemu begituan.  Jangan lupa bawa air minum yang banyak juga makanan ringan dan jangan buang sembarangan ya, cintailah lingkungan mu sendiri. Well segitu dulu dah lengkapnya tentang wisata ini lebih baik kalian kesini aja nanti kalau ada waktu mungkin kita bisa jadi guide nya, salam gadis desa IIS & DWI.

Wasslamu’alaikum Wr.Wb


0 comments: